Saat FPI Menunggu Janji Anies-Sandi Tutup Alexis

08.57 Unknown 0 Comments

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara sekaligus anggota Front Pembela Islam (FPI) Kapitra Ampera mungkin menjadi orang yang menunggu janji pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno soal penutupan Hotel Alexis. 

Menurutnya, penutupan itu menjadi salah satu janji yang harus dikawal. 

Saat kampanye, Hotel Alexis memang jadi ramai. Pasangan Anies-Sandi berkomitmen untuk menutup semua tempat ‘maksiat’, tak terkecuali Hotel Alexis yang berlokasi di Jakarta Utara tersebut. Pada pekan lalu, keduanya resmi memenangkan Pilkada DKI Jakarta dengan memperoleh suara 3,2 juta atau 57 persen dalam pemungutan suara.

Pasangan itu mengalahkan duo Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam kompetisi itu, yang hanya memperoleh 2,3 juta suara. 

Soal penutupan, Anies dan Sandi berkali-kali menyatakan komitmen menutup Alexis sesuai sesuai Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Pada Pasal 42 ayat 1 sampai 3 Perda Nomor 8 tahun 2007, disebutkan bahwa setiap orang dilarang berbuat asusila di jalan, jalur hijau, taman atau tempat umum lainnya.

Setiap orang juga dilarang menjadi penjaja seks komersial (PSK), menyuruh dan memfasilitasi, membujuk dan memaksa orang, serta menggunakan jasa PSK.

Kemudian, dalam Pasal 43 disebutkan bahwa setiap orang atau badan dilarang menyediakan dan atau menggunakan bangunan atau rumah sebagai tempat untuk berbuat asusila

Ketegasan itu pula yang ditunggu oleh Kapitra.  "Oh iya dong. Dia (Anies-Sandi) sudah janji. Kan yang buat janji itu dia," kata Kapitra pada Minggu (7/5).

Dia menegaskan FPI akan melihat sejauh mana Anies dan Sandi berkomitmen memenuhi janji kampanye mereka. Bahkan, kata Kapitra, keduanya tidak boleh melunak dengan dalih apapun. "Kalau dia menyimpang ya kami sikat," ucap Kapitra. 

Benarkah hal itu akan dilakukan oleh Anies-Sandi?

Timses Anies-Sandi, Syarif enggan berkomentar lebih jauh mengenai janji ini. Menurutnya, Anies-Sandi belum dilantik menjadi Gubenur dan Wakil Gubernur DKI. 

“Kan belum dilantik masa iya ditanya? Ada ada saja. Yang terpenting sekarang ini rekonsiliasi dan membentuk Tim Sinkronisasi dulu," kata Syarif. 

Walaupun demikian, Syarif menegaskan Anies-Sandi bakal tidak ingkar janji. 

Di sisi lain, Data Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi pajak hotel, restoran dan hiburan sepanjang 2012-2015 di Jakarta, terus mengalami tren peningkatan. 

Artinya, kontribusi pendapatan daerah dari hotel maupun lokasi hiburan macam Alexis, tak bisa dipandang sebelah mata.

Pajak hotel misalnya, mencapai 1,01 triliun pada 2012, dan terus naik menjadi 1,15 triliun (2013) kemudian Rp1,37 triliun di 2014, meski kemudian sedikit menurun menjadi Rp1, 27 triliun di 2015.

Sedangkan pajak restoran adalah Rp1,25 triliun, Rp1,57 triliun, Rp1,82 triliun dan Rp2,28 triliun. Terakhir, pajak hiburan juga meningkat yakni Rp368 miliar, Rp393 miliar, Rp492 miliar, hingga Rp601 miliar.

FPI sendiri memang dekat dengan pasangan Anies-Sandi. 

Pada Januari lalu, Anies datang ke markas organisasi itu di Petamburan, Jakarta Pusat. Dia datang untuk berdiskusi dalam satu pembahasan mengenai ideologi trans-nasional.

Seperti dilansir Detik.com, Anies menyatakan dirinya sering mendapatkan tudingan Syiah dan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), bahkan ada yang menyebutnya sebagai berpaham Wahabi. Dia membantah semua tuduhan itu dan merasa perlu meluruskan hal tersebut. 

"Aneh benar, masak satu orang difitnah syiah sekaligus wahabi, padahal mereka kan musuhan," kata Anies.

FPI pun menjadi organisasi penyokong Aksi Bela Islam sejak November 2016. Selain menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk dihukum, mereka juga ingin Jakarta dipimpin oleh pasangan muslim.

Ditunggu Publik

Pengamat Politik Univesitas Padjajaran Idil Akbar mengatakan janji politik dalam kampanye tentu ditunggu warga kebanyakan. Idil mengatakan, Anies-Sandi akan berani menutup Alexis jika masyarakat senantiasa mengawal janji mereka tersebut. 

"Karena itu tetap perlu dikawal terutama janji politik tersebut," kata Idil. 

Namun bagi Idil, komitmen menutup Alexis sebenarnya berhubungan langsung dengan kepercayaan publik atas Anies-Sandi nanti. Bagi Idil, saat Alexis ditutup maka di situlah kepercayaan masyarakat atas Anies-Sandi diperlihatkan bentuknya. 

"Penutupan Alexis bukan semata memenuhi janji politik, tapi lebih dari itu menjadi momentum membersihkan tempat-tempat yang di dalamnya terdapat praktik prostitusi," ujar Idil. (asa)

http://www.cnnindonesia.com/kursipanasdki1/20170508084712-516-213032/saat-fpi-menunggu-janji-anies-sandi-tutup-alexis/

0 komentar: