TDA di CEO to Talk Lalu bersama Sandiaga S. Uno

20.00 Unknown 0 Comments

Hari Jumat, 13 Maret lalu saya bersama beberapa pengurus dan member TDA, diundang atas undangan dari Pak David Zhou ke acara CEO to Talk di Mario Place. Sebagai nara sumber adalah CEO Garuda Indonesia, Pak Emirsyah Satar dan dimoderatori oleh Sandiaga S. Uno, pengusaha, dan disiarkan langsung oleh stasiun TV dari MNC group dan Radio Trijaya FM.
Acara ini adalah acara talkshow yang mengulas sharing kisah sukses para CEO. Pak Emirsyah sharing tentang karir profesional sehingga ia dapat menduduki orang nomor satu di Garuda. Sharing mulai dari perjalanan dunia kerjanya di perusahaan besar seperti : BPPN, Bank Niaga, Citibank hingga Garuda. Juga beliau sharing tentang gaya leadershipnya selama ini.
Namun yang menarik saya adalah justru saat, Pak Emirsyah Satar bercerita tentang sebuah komunitas yang ia dirikan bersama Dino Patti Djalal dan Dr. M. Chatib Basri. Komunitas ini bernama Modernisator. Modernisator adalah gerakan generasi muda Indonesia abad ke-21 yang nasionalis, internasionalis, idealis, modern, inovatif, dan berprestasi dan bersifat independen, non-politis dan nir-laba dan organisasi ini terbuka bagi semua orang Indonesia yang berwawasan sama dengan Modernisator.
Kemudian saat beliau membacakan manifesto organisasi tersebut yang salah satunya adalah  “Dalam satu generasi, kami ingin Indonesia mempunyai empat juta pengusaha,menjadi salah satu ekonomi unggul yang paling kompetitif di Asia, handal beradaptasidan memerah keuntungan dari arus globalisasi, dan melesat jauh melampaui target internasional Millenium Development Goals dengan kemakmuran yang relatif merata dari Sabang sampai Merauke.”
Membuat saya lebih tertarik, bahwa benar dengan 4 juta dalam generasi abad 21 ini adalah sesuai dengan kebutuhan bangsa kita. Menurut Ciputra, “Kita butuh 2 persen saja dari jumlah penduduk ini yang menjadi pengusaha. Kita tahu, jika kita kini hanya memiliki 0,18 persen, sedangkan amerika sudah 11,5 persen dan singapura 7,2 persen.”
Sehingga idealnya kita punya pengusaha sejumlah 2 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 200 juta, berarti sebanyak 4 juta sesuai manifesto tersebut. Jika jumlah tersebut tercapai maka jumlah kemiskinan berkurang dan lapangan kerja pun meningkat. Indonesia menjadi jaya!
Ini pula sesuai dengan visi dan misi TDA,  maka pada acara tersebut kontan saja saya mengajukan pertanyaan dan tanggapannya. Pada saat saya memperkenalkan diri dari Komunitas TDA, saya dikagetkan dengan instrupsi dari sang moderator, Pak Sandiago S. Uno yang mantan ketua HIPMI ini, langsung memotong dengan mengatakan secara lantang, “TDA: Tangan Di Atas, saya setiap ke daerah pasti ada anggota TDA”. Lalu ia malah bercerita tentang TDA yang ia ketahui dan mengucapkan selamat kepada saya sebagai presidennya. Kemudian saya lanjuti perkenalan saya tersebut dengan menjelaskan tentang TDA, visi, misi dan kegiatan-kegiatannya untuk para membernya. Dan menawarkan kerjasama yang bisa di jalin untuk kita dapat mewujudkan cita-cita itu bersama.
Dan Pak Sandiaga berjanji untuk ketemu dalam satu forum dengan TDA, karena beliau kebetulan adalah Vice President di KADIN yang membawahi bidang UKM. Kami pengurus sedang mengatur waktu yang cocok dengan beliau untuk bisa berbagi bersama member TDA.
Juga dengan Pak Emirsyah Satar, beliau sangat merespon tentang TDA dengan mengundang TDA untuk hadir di acara yang diselenggarakan oleh Modernisator pada Event Innovative Leaders Forum yang bertajuk: Creative Entrepreneurship di Tengah Badai yang menampilkan Emirsyah Satar dan Peter Gontha pada hari Selasa, 24 Maret 2009, 17.00-18.30 di Le Meridien Hotel, Jakarta.
Mudah-mudahan kita dapat saling bersinergi untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. Dan member TDA akan lebih banyak lagi yang berhasil menjadi pengusaha sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan yang luas dan membantu mengentaskan kemiskinan..amien…
http://www.iimrusyamsi.com/2009/03/17/tda-di-ceo-to-talk-lalu-bersama-sandiaga-s-uno-dan-emirsyah-satar/
http://sandiagasalahuddinuno.com/

0 komentar: